Felani Galih Prabawa

6 November 2011

Big Plan For Surprise Party (25 December 2009)

10.54 Posted by Felani Galih Prabawa No comments
        Tanggal 25 desember 2009  takkan pernah aku lupakan, surprise party yang aku buat berjalan dengan manis dan diridhoi oleh Allah. Awalnya aku sempat pesimis, ragu, dan bimbang akan surprise yang aku buat ini, karena hari-hari yang semakin mendekat tidak dibarengi oleh keadaaan yang semestinya. Diriku disibukkan oleh persiapan untuk PORSENI dan LDK. Merasa hati tidak nyaman dengan semua ini, aku pun langsung memulai langkah awalku untuk menawali semuanya.
Pada tanggal 19 desenber aku, atenk, dan iwan pergi ke BTM untuk membeli gift buat si kelinci madu. Kami bertiga ngeliling-ngelilingi BTM untuk mencari sesuatu yang beautiful buat si kelinci madu. Hingga pada akhirnya aku terpiket oleh sebuah boneka teddy bear yang bertuliskan ‘hug me’, dan tanpa pikir panjang aku pun bergegas membeli boneka itu. Setelah mendapatkan boneka itu, hati ku mulai sedikit tenang dan hanya tinggal memikirkan kue dan prosedur buat ngejalanin surprise party.
Hari demi hari pun berlalu, hari jumat semakin mendekat sedangkan tingkat kesibukkanku juga semakin klimaks. Sedikit demi sedikit aku mulai melakukan hal-hal yang bisa mengurangi beban hatiku, menulis catatan, latihan serius untuk PORSENI, dan bertanya-tanya kepada atenk apakah semua ini akan berjalan dengan baik.

Waktu berjalan layaknya sebuah pedang yang yang akan menusuk diriku, pedang itu akn semakin mendekat jika aku tidak bisa segera untuk menghindar. Kamis 24 desember 2009, aku mulai merasakan pedang itu sebentar lagi akan menghujam jantungku bila tak segera menghindar. Aku bimbang saat disuruh untuk nginep dalam rangka persiapan PORSENI, sementara aku pun harus mempersiapkan surprise itu di rumah. Takanan demi tekanan semakin membebaniku. Lalu aku pun memutuskan semuanya, aku akan nginep di sekolah serta akan mempersiapkan semuanya di sekolah, dan aku akan membeli kue sekarang juga.
Setelah deal dengan keputusan yang aku buat sendiri, akhirnya aku berangkat ke BOQUARE lagi-lagi ditemani oleh atenk. Aku mencari-cari took kue yang pernah semua orang bilang. Ternyata aku masih belum mendapatkan toko kue itu. Aku bingung dan aku pun langsung segera meminta petunjuk kepada iwan, dan setelah mendapat sedikit petunjuk aku pun memulai kembali pencarian kue. Hasilnya tidak sia-sia, aku menemukan toko kue yang telah dimaksud oleh semua orang. Yang ini apa yang itu, aku bingung untuk memilih. Lalu pandangan mataku ditujukan kepada sebuah kue black forest yang indah dan tidak banyak menguras sakuku :D. Akupun segera mengambil kue itu dan membayarnya di kasir. Akhirnya sesuatu yang paling vital telah berhasil ku didapatkan.
Sepulang dari pencarian kue yang membuatku tertawa, aku mulai menggoreskan tinta diatas sebuah kertas untuk membuat gift’s words. Ternyata aku tidak bisa menguntai kata itu dengan secepatnya, aku langsung membawa kertas itu ke sekolah dengan harapan aku bisa menyelesaikannya tepat waktu.
Latihan digelar hingga pukul 23.00 WIB. Disitu aku ingin segera pulang kembali, namun aku takut pintu gerbang tlah terkunci dan satpamnya telah tidur. Kemudian aku mulai meregistrasi kartu ponsel yang telah aku beli sebelumnya dan mengisikannya pulsa. Aku tak menghiraukan kegelisahan hatiku yang ada pada saat itu, aku langsung mengeset alarm pukul 02.30 WIB dengan harapan dapat bangun tepat waktu. Sebelumnya pada jam 00.00 WIB aku mengirimkan sms birthday wishes kepada si kelinci madu, dan aku pun mulai terlelap.
Pada suatu waktu aku terbangun dengan kagetnya, karena takut semuanya terlewatkan. Saat aku lihat jam ternyata waktu menunjukkan pukul 02.15 WIB. Dan aku pun bergegas keluar dari tempat penginapan dan segera menghubungi si kelinci madu. Aku mulai merasa semua beban ini menjadi ringan saat si kelinci madu mengangkat telponku. Aku mulai lega saat aku bisa mengatakan happy birthday pada waktu yang tepat. Setelah 2 jam bercakap-cakap melepas semua rasa yang ada di hati masing-masing, waktu shubuh telah datang. Aku pun langsung mengakhiri pembicaraan dengan si kelinci madu yang disertai kecupan manis.
Hari klimaks dari rencanaku telah tiba. Sang fajar telah menyingsing cerah, menandai terlah tibanya hari jumat 25 desember 2009. Aku mulai menjalankan aktivitasku sebagai mana biasanya. Ketika semua aktivitas telah selesai, aku langsung mencari tempat yang penuh inspirasi untuk melanjutkan gift’s words yang aku pending kemarin malam. Kemudian sampailah aku di tempat yang aku cari, tempat yang didalamnya berisikan murid-murid unggulan di MAN 2 Kota Bogor. Aku mulai duduk di bangku belakang yang di mejanya terdapat poster Ricardo kaka’, unsur periodik, dan jadwal pelajaran. Setelah merasa nyaman dengan segala keadaanya, tangan-tangan dan pikiranku mulai bekerja  untuk menciptakan sebuah kata-kata indah buat si kelinci madu. Kata demi kata terangakai dengan indahnya, dan aku berharap kepada Allah agar pada hari ini semuanya bisa terlakukan dengan sesuai yang aku harapkan.
Setelah usai merajut kata-kata, aku  pun mulai merewind kembali segala perlengkapan yang telah aku siapkan. Kue, boneka, gift, and gift’s words telah siap, call surprise pun telah aku lakukan tadi malam, dan pikiranku telah terfokus kepada satu hal yakni the big surprise party yang akan  dimulai rencananya pada hari ini.
Aku langsung menyusun prosedur kerjanya dan menanyakan kembali siapa yang telah siap ikut dalam misi canggih ini. Aku telah mencatat beberapa nama yang telah sepakat untuk ikut dalam misi ini, ryan & bilal, ardie & farah, ricky & echie, martins & a’ank, dan yang terakhir adalah aku & atenk. Setelah bertemu dengan mereka, aku langsung memberikan tugas untuk masing-masingnya. Ryan & bilal menanti kedatangan si kelinci madu di ciawi, ricky & echie, ardie & farah, atenk menungguku di babadak, sedangakan martins & a’ank menguntit di belakang sejak aku dan si kelinci madu tengah berada di angkot 01 ciawi hingga berada di angkot 02 cisarua, serta mengabari si ikky di setiap waktunya, agar keadaan tumah seolah-olah mengecewakan bagi si kelinci madu. Setelah semuanya mengerti akan tugasnya masing-masing, kini tinggal menunggu saatnya tiba saja.
Aku sempat kaget saat si kelinci madu mengajak atenk dan yang lainnya untuk datang ke rumahnya hari ini, namun atenk dan anak-anak menolakny mentah-mantah. Itu membuatku tenang dan sedikit membantu rencana, seharian itu si kelinci madu terlihat murung karena semua orang hanya begitu saja adanya. Keadaan ini di luar skenarioku, tapi bagus deh :D biar lebih surprising.
Waktu semakin sore, PORSENI telah selesai dilaksanakan bersamaan juga dengan redanya hujan besar. Setelah usainya PORSENI dan hujan besar, mulailah rencanaku dengan harapan akan ridho-Nya dan kecerahan pada sore ini. Aku menginstruksikan semua agen the big plan untuk segera barada di posisi masing-masing, sesuai dengan apa yang telah disepakati dalam rapat sebelumnya. Ketika semua telah siap di posisi masing-masing, aku menginstruksikan keberadaanku di mobil 01 F 1955 BT kepada martins & a’ank juga kepada ryan & bilal. Aku mencoba membuat keadaan di mobil pada saat itu mengecewakan si kelinci madu akan ketidak datangan aku ke rumahnya. Dan rencana itu berhasil dilakukan, kelinci madu terus merenung, sedangkan aku mengabari adiknya yang telah menyiapkan untuk kedatangan kami di rumah si kelinci madu.
Lalu aku sampai di babadak dan turun dari mobil itu meninggalkan si kelinci madu sambil berucap dalam hati ‘maaf sayang, sebenernya aku ga tega buat bikin kamu kecewa gini. Tapi aku lakukan ini karena aku butuhkan kamu dan aku cinta kamu.’ Aku langsung bergegas pergi dari mobil itu tanpa pamit seperti biasanya kepada kelinci madu. Aku mengabari kepada agen ryan & bilal serta agen martins & a’ank akan lepasnya aku dari angkot 01 F 1955 BT. Agen martins & a’ank ternyata telah menunggu di ciawi bersama agen ryan & bilal, karena pas di sukasari terjadi traffic jam. Seturunnya aku dari angkot, aku mulai mempercayakan segalanya kepada agen-agen rahasia yang ada di ciawi, dengan harapan tidak kehilangan jejak si kelinci madu.
Agen ricky & echie, ardie & farah telah menungguku di babadak, aku pun lekas mengambil segala kebutuhan yang akan di kasih nanti. Dan aku pun menyelipkan gift’s words yang telah aku buat ke boneka teddy yang akan di jadikan giftnya. Setelah semuanya telah terbungkus dengan rapi, kini mulailah aku untuk mengikuti jejak agen a’ank & martins dan agen ryan & bilal yang sedang mengikuti si kelinci madu. Agen a’ank mengabarkan kalau si kelinci madu berada di angkot cisarua F 1960 KC, dan aku pun langsung menginstruksikan agen-agen yang sedang bersamaku terutama ikky.
Pada saat terjadi kemacetan, aku menemukan mobil yang dimaksud dan benar sekali didalamnya ada si kelinci madu. Aku menginstruksikan kepada semuanya agar untuk meninggalkan jauh dulu mobil si kelinci madu, karena keadaan macet. Lalu aku pun melewati mobil cisarua F 1960 KC dengan sembunyi-sembunyi agar tidak ketahuan pada leh si kelinci madu. Motor-motor kami melesat dengan cepat setelah berhasil melawati mobil angkot tersebut diiringi oleh derasnya hujan yang mengguyur kami pada saat itu. Agen martins & a’ank berada jauh di belakang aku & atenk, agen ardie & farah serta ricky & echie ada bersamaku, sementara agen ryan & bilal berada jauh di depan. Di setiap perjalanan aku ngesms si kelinci madu untuk menandakan bahwa aku telah ada di rumah, juga aku ngsms si ikky supaya keadaan di rumah siap.
Aku kira telah cukup jauh meninggalkan angkot itu, lalu aku & agen atenk, ardie & farah, dan ricky & echie berteduh disebuah warung ditengah hujan besar yang membasahi kami sambil menunggu agen martins & a’ank yang tertinggal di belakang. Aku dan yang lainnya masih sempat bercanda gurau ditengah kedinginan air hujuan yang terus turun tiada henti. Selang waktu berjalan, aku mendapat kabar kalau agen martins sudah tidak kuat lagi melanjutkan perjalanan dan ingin kembali pulang, sedangkan agen a’ank bersih keras untuk ikut bersamaku. Kemudian aku minta agar mereka menemuiku dulu di warung tempat istirahatku. Selagi menunggu kedatangan a’ank & martins, aku dan yang ada disitu terus mengintai angkot 60 KC dan mengabari agen ryan & bilal serta si ikky. Akhirnya mertins & a’ank telah sampai di warung tempat aku berteduh, dan kami pun berbicara baiknya seperti apa. Setelah aku dan kawan-kawan mengeluarkan rayuan-rayuan maut, tetap saja martins ingin pulang dan a’ank pun masih bersih keras untuk ikut bersamaku. Sampailah kepada titik kepastian, martins pun pergi pulang sedangkan a’ank akan ikut bersamaku  dengan catatan ia naik angkot.
Namun 1 konflik lagi yang akan membuat rencana ini gagal total. Pada saat aku sms si kelinci madu, ternyata dia bilang tidak akan pulang ke rumahnya melainkan ke rumah saudaranya. Kemudian aku menasehatinnya agar lekas pulang ke rumah karena mungkin mamah dan papah udah nunggu kedatangannya, dan aku pun ngesms si ikky agar si kelinci madu digiring agar pulang ke sarangnya.
Konflikpun usai, lalu kami mengamati kembali jalan-jalan yang mulai sedikit reda hujannya. Terlihat dari kejauhan, sebuah mobil berplat nomor F 1960 KC sedang melaju dengan kecepatan tertentu kearah kami berteduh. Mobil itu terus mendekat dengan kelajuannya yang cepat dan setimbang, pada saat mobil itu melintas di hadapan mata kami terlihat di dalamnya si kelinci madu yang sedang duduk di bangku pojok kanan. Kemudian kami semua menylakan si kuda besi untuk mengejar mobil si kelinci madu, mengabari kepada agen ryan & bilal serta ikky bahwa aku dan kawan-kawan melanjutkan kembali perjalanan.
Cahaya matahari mulai menghilang, di gantikan cahaya-cahaya kendaraan yang pada saat itu melintas di jalanan cisarua, kedaanku beserta agen atenk, ricky & echie, dan ardie & farah sudah tertusuk oleh jarum yang dingin. Pandangan mata sudah kabur saat hujan semakin deras turun, sepertinya aku telah kehilangan jejak mobil angkot si kelinci madu dan a’ank yang sebelumnya berada di belakangku. Seakan tak mempedulikan semuanya, aku dan yang lainnya pun melanjutkan perjalanan.
Ketika aku mulai buntu dan kehilangan jejak, kemudian agen ryan & agen bilal memanggilku di pinggiran jalan, kemudian aku berhenti di sebrang gading restoran untuk menunggu agen ryan & bilal. Ternyata disitu pun ada a’ank yang sempat berteduh. Agen a’ank berhenti karena melihat alfamart yang sebelumnya ku perlihatkan sebagai ciri-ciri alamat rumah si kelinci madu. Aku lansung mengabari ikky kalau aku ada di gading resto, aku masih bingung dengan keberadaan rumah si kelinci madu dan tak tau apakah uda kelewat ataukah masih jauh di depan. Tetapi dalam sms dari kelinci madu kemarin-kemarin bahwa rumahnya itu ada sebelum alfamart tugu dan sesudah pom bensin tugu.
Ketika bimbang dan merasa buntu, aku pun menemui agen ryan & bilal yang ada di pinggiran jalan tadi. Saat aku berlari untuk menemui agen ryan & bilal, terlihat dari kejauhan seorang bocah kecil berlari dengan kecepatan tertentu yang berlawanan arah denganku serta dilindungi payung kecil dari derasnya hujan pada saat itu. Terlintas dalam pikiranku kalau dia adalah ikky, kemudian aku dan dia mulai mencapai titik temu. Aku lekas bertanya kepada dia apakah dia itu ikky adiknya si kelinci madu, ternyata benar dia adalah ikky adiknya si kelinci madu. Aku mulai bertanya dimana rumahnya, dia pun langsung mengantarkan aku menuju lokasi tempat dimana si kelinci madu tinggal. Dan ketika ikky menunjukkan gang rumahnya, disitu aku bertemu agen ryan & bilal yang sedang berteduh tadi. Lalu ikky bilang kepada kami kalau rumahnya itu di gang ini. agen ryan & bilal pun sebelumnya tidak tahu rumah kelinci madu itu di gang yang ia tempati untuk berteduh, mereka berhenti karena acuan dari balai desa tugu selatan. Agen ryan & bilal pun sempat ketawa saat mengetahui kalau bocah yang dari tadi lalu lalang di hadapan mereka dengan membawa payung kecil itu ternyata adiknya si kelinci madu.
Setelah mengetahui lokasi rumah si kelinci madu, aku berlari kembali menemui agen ricky & echie, dan agen atenk & a’ank, tetapi agen ardie & farah malah melanjutkan perjalanan karena sebelumnya mereka mengira kalau perjalanan belum berakhir. Saat semuanya berkumpul di gang si kelinci madu dan agen ardie & farah telah kembali, kemudian aku langnsung mempersiapkan kuenya serta segala sesuatunya untuk di jadikan surprise.
Semuanya telah siap, dan semua agen langsung melangkahkan kaki untuk menuju rumah si kelinci madu. Di ketoknya pintu rumah si kelinci madu, lalu si kelinci madu membuka pintu itu dengan perasaan yang kecewa sebelumnya. Setelah melihat siapa yang datang, pada saat itu pula yang tadinya si kelinci madi kecewa langsung berubah jadi gembira. “Happy Birthday…” kata itulah yang di katakan oleh kami saat si kelinci madu membukakan pintunya. Saat kelinci madu terkejut, lalu aku datang di balik persembunyianku. Karena sebelumnya para agen mengusulkan kalau aku harus sembunyi dulu, lalu pada saatnya aku keluar. Saat aku menampakan diriku yag sedang memegang kue black forest yang bertuliskan ‘Happy Birthday’, si kelinci madu terkejut (may be, cz I don’t know what she felt).
Pukul 18.30 WIB kami telah mengakhiri perjalanan untuk big surprise party. Lalu kami mengeringakn tubuh kami sebelum acara di mulai. Perjalanan itu begitu mengesankan bagiku, perjuangan ini takkan pernah aku lupakan hingga aku lanjut usia nanti.
Setelah semua selesai untuk mengeringkan dirinya masing-masing, aku dan para agen langsung memulai acara pertama yaitu doa dan harapan si kelinci madu, kemudian acara pemotongan kue. Potongan kue pertama si kelinci madu diberikan kepadaku. Aku dan si kelinci madu saling menyuapi satu sama lain, dan peristiwa itu tentunya diabadikan J. Lanjut ke acara selanjutnya yaitu makan-makan, semuanya terlihat lahap sekali menyantap makanan yang dihidangkan di rumah si kelinci madu mungkin akibat dari perjalanan jauh tadi yang menguras banyak tenaga. Selesai makan aku dan kawan-kawan mulai bercanda gurau.
Disela canda gurau yang sedang dilakukan, tiba-tiba agen a’ank mengajakku kebelakang dan menguisulkan untuk nyeplok si kelinci madu. Tadinya aku ga tega, tetapa setelah melihat jam yang masih menunjukkan pukul 19.10 WIB aku setuju dengan ajakan a’ank. Lalu a’ank dan bilal pergi ke warung untuk membeli terigu dan telor, sekembalinya mereka belanja aku langsung mengajak si kelinci madu untuk sejenak keluar dan pada saat keluar “pppllllooookkkk …” si kelinci madu di ceplok dan di taburi terigu di kepalanya. Rasa hati puas dengan yang telah dilakukan, aku pun lekas menyuruh sikelinci madu untuk segera membersihkan diri.
Sementara si kelinci madu membersihkan diri, kawan-kawan melanjutkan candaan mereka. Setelah si kelinci madu mandi dan membersihkan dirinya, kelinci madu kemudian ikut dalam candaan gurau kami. Lalu setelah puas terbahak-bahak, acara selanjutnya yaitu kesan dan pesan.
Kelinci madu mulai mengutarakan perasaannya pada saat itu kepada kami, perasaan gembira dan haru adalah yang ia rasakan pada saat itu. Dan aku pun diberi kesempatan untuk turut serta mengucapkan kesan dan pesan, aku bilang terima kasih kepada Allah berkat ridho-Nya aku bisa menjalankan semua rencana ini. semuanya terlarut dalam suasana bahagia, kemudian aku mulai memberikan teddy bear doll kepada si kelinci madu yang bertuliskan ‘hug me’. Dan aku pun menjelaskan akan makna yang ada pada tulisan yang terdapat pada teddy bear itu. Aku bilang teddy bear itu memaknakan bila saat saat dimana kamu rindu pada aku maka peluklah boneka itu saat aku tidak ada disampingmu.
Waktu semakin malam, jarum jam telah menunjukkan pukul 20.15 WIB. Canda gurau harus segera dihentikan karena telah tiba saatnya kami untuk pamit. Semuanya ini tidak bisa terbayangkan oleh kata-kata, selengkap-lengkapnya memori ini hanya ada di dalam benakku, kelinci madu, dan para agen yang terlibat dalam rencana ini. Berat rasanya harus mengakhiri kebahagiaan ini, aku berharap masih tersisa kesempatan-kesempatan lain untuk melakuakan hal yang lebih dari apa yang telah dilakukan sekarang. Aku chups kening si kelinci madu, dan pamit dari hadapannya sambil kissbye dan melambaikan tangan.
Semua ini bagaikan mimpi yang nyata. Ketika aku telah berada di rumah, aku mulai mengingat lagi, tadi aku dalam perjalanan, kehujanan, berteduh, lari-larian, basah-basahan dan akhirnya sampai di rumah si kelinci madu dan semuanya berjalan dengan baik. Sekarang aku uda ada di rumah lagi, tiduran, hangat, kering, dan sepi. Pokoknya semua ini ga bisa tergambarkan oleh kata-kata.


Rina Andriani
25 12 1993
25 12 2009
HAPPY BIRTHDAY MY GIRL
“wish you all the best”

v  D’best things on the road:
·         Agen babadak
·         Agen penguntit
·         Agen ciawi
·         Konflik martins & a’ank
·         Basah kuyup
·          Warung tempet neduh
·         F1955BT & F1960KC
·         Cake and gift
·         Nyeplok
·         Canda gurau
·         Kehilangan jejak
·         Macet
·         Hujan gede









Salam G-In ^^

0 comments:

Posting Komentar

Thanks you, visitors.