Felani Galih Prabawa

5 Februari 2014

Mengenal Penyakit Cacar Air dan Cara Penyembuhannya

10.34 Posted by Felani Galih Prabawa No comments
Catatan sejarah dari Asia menggambarkan bukti penyakit seperti cacar dalam tulisan-tulisan medis dari kuno Cina (1122 SM) dan India (sejak 1500 SM). Kredibel klinis bukti paling awal cacar ditemukan di mumi Mesir orang yang meninggal sekitar 3000 tahun yang lalu. Telah speculated bahwa pedagang Mesir membawa cacar ke India selama abad ke-1 SM, di mana tetap menjadi penyakit manusia endemik setidaknya 2000 tahun.

Jelas, deskripsi cacar pertama muncul di abad ke-4 di Cina dan abad ke-7 di India. Cacar kemungkinan diperkenalkan di Cina selama abad ke-1 Masehi dari barat daya, dan padaabad ke-6 dibawa dari Cina ke Jepang. penyakit cacar menyebar ke seluruh penjuru dunia seiring dengan berjalannya waktu, tetapi penyakit ini telah sukses dieliminasi dengan program vaksinasi.

Cacar disebabkan ole virus variola yang muncul dalam populasi manusia ribuan tahun lalu. Sedangkan Cacar air atau Varicella Simplex disebabkan oleh virus Varicella-Zoster. Virus tersebut menular melalui udara maupun kontak langsung dengan penderita. Masa inkubasi berlangsung 14 sampai 21 hari. Sementara itu masa penularannya 24 jam sebelum timbul kelainan kulit sampai timbul kelainan (bercak) di kulit 7 hari kemudian. Pada anak-anak, penyakit ini mudah ‘mewabah’ dalam satu kelas, satu rumah atau satu perumahan (antar tetangga). Untuk itu, banyak yang menganjurkan agar orang yang terkena penyakit ini agar tidak keluar rumah, karena selain dapat menular kepada orang lain, penyakit ini juga akan lama untuk sembuh. Intinya kita harus diisolasi dahulu dari dunia luar.

Gejala awal dari cacar air yaitu penderita akan merasa sedikir demam, pilek, lesu, mudah lelah, dan lemah. Pada kasus yang lebih parah, penderita akan merasakan sakit pada setiap persendian, sakit kepala, dan pusing. Setelah beberapa hari kemudian, akan timbul bercak-bercak merah pada anggota gerak, punggung, dada, dan juga wajah. 

Bercak merah ini lama kelamaan akan melenting dan berisi cairan dengan dinding yang tipis. Ruam inilah yg menyebabkan penderita merasa sakit atau gatal, terkadang ruam ini pun digaruk secara tidak sengaja oleh penderita. Jika bercak ini dibiarkan, maka akan segera mengering dan membentuk keropeng (kusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak yang berwarna lebih gelap di kulit (hiperpigmentasi). Bercak ini lama kelamaan akan kering dan terkelupas dari kulit dengan sendirinya dan tidak akan meninggalkan bekas.

Akan berbeda kasus jika lentingan cacar ini dipecahkan, krusta akan terbentuk lebih dalam, kemudian proses pengeringan akan berlangsung lebih lama. Hal ini dapat menyebabkan infeksi bakteri pada luka kusta itu. Setelah mengering, bekas kusta akan sulit hilang, untuk itu sangat diajurkan sekali untuk tidak memecahkan lentingan-lentingan bercak merah yang ada pada sekujur tubuh apalagi di daerah wajah.

Varicella Simplex ini bisa sembuh dengan sendirinya, namun tidak menutup kemungkinan akan ada serangan berulang dari virus Varicella-Zoster ketika daya tahan tubuh kita menurun. Panyakit ini dapat diberi pengobatan Asiklovir, berupa obat tablet 800mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari. Lalu, usapi bercak-bercak merah tersebut dengan menggunakan salep yang mengandung Asiklovir 5%. Oleskan tipis dipermukaan bercak merahnya selama 6 kali sehari dalam 6 hari. Larutan PK 1% yang dilarutkan dalam air mandi pun biasanya membantu untuk proses penyembuhan penyakit ini.

Pengobatan cacar air umumnya bersifat simptomatik karena obat anti virus varicella belum ditemukan. Keluhan gatal dapat dikurangi dengan pemberian bedak salicyl talk, kalau perlu juga dengan obat minum. Bila ada demam, diberikan obat penurun panas. Bercak kulit yang sudah pecah dan ada infeksi sekundernya, diberikan salep atau krim antibiotika, bila disertai demam tinggi diberikan antibiotika minum. Jangan lupa juga selalu menjaga higiene diri dan lingkungan. Tubuh tetap harus dimandikan atau paling tidak dilap basah dengan menggunakan air hangat yang dicampur cairan antiseptik (Dettol, Betadine dsb). Pakaian harus selalu bersih, paling tidak 2 kali berganti pakaian. Sarung tempat tidur, bantal atau guling sering diganti. Kasur, bantal, handuk dan pakaian tidak boleh digunakan oleh yang lain untuk menghindari penularan. 

Bagi penderita, sangat ditekankan untuk mengikuti segala saran dan anjuran dari dokter atau pun kerabat dan saudara yang sebelumnya telah menderita cacar air. Makan makanan yang bergizi dan buah-buahan yang mengandung vitamin C agar daya tahan tubuh kembali normal dan bisa mempercepat proses penyembuhan. Setelah Varicella-Zoster sembuh, kemudian lakukan perawatan bekas luka. Perbanyak kosumsi air mineral yang bersih untuk menetralisir ginjal dari obat-obatan. Konsumsi plasebo sebagai sumber dari vitamin C dan E yang berguna untuk merawat kulit. Bila perlu, berika pula lotion yang memiliki pelembab ekstra kepada luka yang sudah kering guna menghindari iritasi lebih lanjut. 

Untuk pencegahan virus Varicella-Zoster ini dapat dilakukan dengan melakukan imunisasi sedini mungkin. Imunisasi telah tersedia bagi anak usia 12 bulan ke atas. Proses pencegahan melalui imunisasi ini sangat dianjurkan, karena penyakit ini berhubungan dengan kekebalan tubuh dari virus.


0 comments:

Posting Komentar

Thanks you, visitors.