Felani Galih Prabawa

21 Mei 2013

Indonesia Bersikap dalam Kenaikan BBM 2013

00.11 Posted by Felani Galih Prabawa , 2 comments
Warga Indonesia kembali dibangunkan dengan kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM. Seluruh elemen masyarakat ikut mengomentari kebijakan pemerintah ini, karena tepat satu tahun yang lalu terjadi hal yg serupa. Diantara mereka ada yg sangat kritis sekali menanggapi kebijakan ini, sebut saja dengan adanya Aksi Mahasiswa pada tahun lalu yang hasilnya kebijakan ini bisa batal untuk disahkan oleh anggota dewan (sebut saja dibatalkan untuk sementara waktu).
Dari tahun ke tahun, polemik kenaikan harga subsidi atau penghapusan subsidi akan selalu ada sebelum didapat solusi cerdas yang dapat memutus mata rantai keadaan ini, karena kenaikan harga BBM akan berdampak ke semua penjuru, baik itu pertanian, perdagangan, pariwisata, dan lainnya. Untuk itu harus ada sebuah solusi yang dapat memutus mata rantai ketergantungan ini.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang polemik ini, izinkan saya untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu.
Kenaikan BBM
Nama saya adalah Felani Galih Prabawa, seorang mahasiswa jurusan Teknik Informatika Universitas Gunadarma Angkatan 2011. Saya adalah pengurus dari organisasi mahasiswa Lingkar Studi Mahasiswa (LISUMA) Gunadarma dan pengurus dari Senat Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Gunadarma. Mungkin akan ada orang yg bilang untuk apa seorang mahasiswa jurusan teknik ikut berkecimpung dalam hal ini, tapi saya disini berbicara dan berpendapat sebagai warga negara Indonesia, dan saya rasa ini pun merupakan hak saya sebagai warga negara untuk berpendapat untuk kemajuan bangsa dan negara, sesuai dengan apa yang ada dalam Pancasila dan UUD '45.

***
1. All About Subsidi
Subsidi merupakan kata yang mujmal di telinga kita (bangsa Indonesia), karena seringkali kita dibuat pusing karena kata tersebut, dan tak jarang terjadi peperangan hanya dengan satu kata tersebut. Lalu sebenarnya apakah itu Subsidi? Dan kenapa Subsidi itu harus ada di Indonesia?



  • Pengertian Subsidi
Ditinjau dari ilmu Akuntansi Pemerintahan, Subsidi adalah alokasi anggaran dari pemerintah yang diberikan kepada lembaga atau perusahaan baik milik negara atau swasta dengan tujuan untuk meringankan biaya produksi yang tujuannya untuk membuat harga barang hasil produksi tersebut dapat dijangkau oleh masyarakat. Jadi, subsidi BBM merupakan bantuan alokasi dana dari pemerintah yang diberikan kepada lembaga atau perusahaan negeri dan swasta dengan tujuan harga barang hasil produksi ini dapat dijangkau oleh semua masyarakat.
  • Tujuan dan Sasaran Subsidi BBM
Awal mula diadakan Subsidi adalah untuk meringankan beban anggaran penduduk Indonesia yang pada saat itu masih dalam kondisi berkembang. Meski dengan adanya subsidi ini malah menambah bengkak APBN dan hutang negara kepada IMF. Seiring berjalannya waktu, taraf hidup bangsa Indonesia mulai mengalami perubahan, beberapa diantaranya sudah ada dalam level mampu, namun masih banyak juga kalangan menengah ke bawah seperti zaman dahulu. Kemudian pada hari ini sasaran dari subsidi itu mulai dipertanyakan, karena kebanyakan penikmat subsidi itu adalah masyarakat yang sudah bertransformasi dari kurang mampu menjadi mampu.

2. Sudut Pandang Penulis
Hubungan kenaikan BBM dengan kehidupan ini ibarat sebuah air jernih yang apabila ditetesi cairan pewarna merah maka seluruh air itu akan menjadi merah. Ketika subsidi BBM dihapuskan, otomatis harga BBM akan sesuai dengan standard internasional yang telah ditetapkan OPEC. Apabila hal ini terjadi, maka semua sektor perekonomian di Indonesia akan membengkak. Pertanyaannya, Apakah semua masyarkat siap dengan hal ini? Coba baca kembali tulisan awal tadi, sebagian masyarakat Indonesia ini tidak semuanya dalam kondisi mampu, masih banyak juga yang belum siap dengan hal ini. Apakah kita akan meninggalkan mereka yang notabene adalah satu keluarga dengan kita? Lantas apa yang menjadi penyebab kenaikan BBM ini?
Subsidi ini adalah anggaran pemerintah yang diberikan kepada lambaga atau perusahaan agar biaya hasil produksi ini dapat dijangkau oleh masyarakat. Jelas sekali, banyaknya biaya subsidi BBM ini berbanding lurus dengan anggaran APBN dan hutang negara. Dengan menekan biaya subsidi khususnya BBM, maka APBN negara pun akan sedikit teringankan dan hutang negara akan sedikit demi sedikit akan terbayar lunas. Tapi tak semudah itu, Subsidi BBM ini pun berbanding lurus dengan perekonomian bangsa, karena BBM ini selain sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, ia pun merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan utama dewasa ini. Setiap perusahaan, pabrik, pertanian, dan sebagainya sangat membutuhkan BBM dalam menjalankan aktivitasnya. Jadi, semakin harga BBM naik, maka berbagai sektor perekonomian Indonesia pun akan turut naik ditengah bangsa yang masih menjadi ironi ini antara si mampu dan si kurang mampu.
Menurut saya, harus ada solusi cerdas untuk memutus mata rantai yang sangat rumit ini. Cerdas yang berimbang, dengan tidak mendiskriminasi kaum menengah kebawah dan ringan untuk kaum menengah ke atas. Terlalu berisiko jika kita memutuskan hubungan dengan OPEC dan keluar dari PPB seperti yang dilakukan  Iran.
Semua orang setuju jika Indonesia ini adalah negeri yang subur dan memiliki sumber daya alam yang berlimpah, emas, minyak, batu bara, semuanya ada di sini, bahkan hanya dengan melempar benih pun, sebuah tanaman akan tumbuh. Begitu luar biasanya Indonesia ini.
Disamping berlimpahnya SDA di Indonesia, ada blunder besar dan mungkin menjadi pertanyaan besar selama ini. Mengapa Indonesia hanya mampu membuat minyak hanya sampai level minyak mentah? Ada alur yang salah dalam pembuatan minyak di Indonesia.Negeri ini mengekspor minyak mentah ke negara lain yang nantinya akan diolah dan diimpor kembali oleh Indonesia dengan harga yang lebih besar dibanding harga ekspor minyak mentah tersebut. Apa SDM di Indonesia masih kurang mampu untuk melakukan pengolahan minyak mentah ini? Menurut saya, sudah bukan alasan lagi! SDM di Indonesia sudah handal dan pintar dibandingkan era dahulu. Sudah banyak bertebaran kaum-kaum intelektual, insinyur-insinyur, peneliti-peneliti di Indonesia ini. Akan tetapi mereka BUTUH dukungan dari pemerintah, BUTUH fasilitas, dan BUTUH motivasi dari pemerintah baik berupa material ataupun non-material. Munculkan rasa berani untuk berinovasi, jangan hanya terpaku kepada yang sudah ada. Pemerintah harus mencoba dengan segala risikonya untuk membuat sebuah perusahaan atau lembaga pengolahan minyak mentah. Meski akan banyak memakan dana diawalnya, setidaknya apabila berhasil, hal ini akan mengubah taraf hidup bangsa Indonesia ke depannya.
Solusi berikutnya, apabila pemerintah masih belum mau untuk menghapuskan subsidi BBM, langkah yang harus tingkatnya kualitas dari produk dalam negeri yang bertujuan untuk menekan pula biaya APBN dan membayar hutang negara. Dalam hal ini, tentunya perlu kerjasama aktif dari semua elemen masyarakat untuk bersikap cerdas dan menimbulkan rasa cinta terhadap produk dalam negeri. Selain itu, produsen pun harus memberikan yang terbaik untuk para konsumennya. Jangan salahkan konsumen apabila konsumen tertarik kepada produk asing apabila produk dalam negeri tidak ada inovasi. Atau selain mengoptimalkan produk dalam negeri, pemerintah harus mempu mengoptimalkam pula sektor pariwisata di Indonesia, pemerintah harus mem-pull sektor ini untuk menarik para wisatawan lokal ataupun asing untuk dapat menikmati wisata di Indonesia. Jika kedua hal ini bisa dimanfaatkan, bukan tidak mungkin dapat menekan biaya APBN dan mem-press hutang negara ini.
Selama ini, latar belakang dari pemerintah untuk menghapuskan subsidi BBM atau menaikkan harga subsidi tidak lain hanya ingin mengurangi beban APBN dan hutang negara. Indonesia ini sangatlah luas, banyak hal yang bisa kita manfaatkan untuk menekan biaya APBN dan hutang negara yang setiap tahunnya selalu bertambah.
Sudah terlalu telat bagi bangsa Indonesia untuk selalu mempermasalahkan ini setiap tahunnya, sudah saatnya semua elemen bangsa baik dari pemerintahan dan warga sipil untuk meyatukan komitmen. Sekarang waktu bagi Indonesia untuk bersikap!!! Hapuskan Subsidi BBM, dan sejahterakan semua kalangan masyarakat dengan meringankan beban kalangan menengah kebawah dan sedikit memberikan hal yang sesuai untuk kalangan menengah keatas. Indonesia harus tunjukkan SIKAP ADIL, menempatkan sesuatu pada tempatnya!! Tentu pemerintah pasti mempunyai jalan keluar untuk hal ini, jika mereka benar-benar berani bangkit dan berkorban layaknya para pahlawan yang rela mati dengan ikhlas demi kehidupan kita dihari ini.
Komitmen tidak hanya berbentuk slogan, lisan, atau tulisan, tetapi harus dibuktkan dengan SIKAP!!
INDONESIA BANGKIT DAN BERSIKAP 20 Mei 2013.

***
Tulisan ini saya dedikasikam untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang sudah mencapai umur  105 tahun

***
Originally posted by: Felani Galih Prabawa
Referensi: Subsidi, ESDM

2 komentar:

  1. bagus tulisannya, pemikiran mahasiswa sebagai bagian dari elemen bangsa, tanpa memandang dari bidang apapun. semua untuk indonesia yang lebih baik dan dapat mensejahterakan masyarakatnya.

    diri peribadi & teman- teman yang lain harus mulai belajar untuk menulis seperti ini. agar semua terdokumentasi dengan sebuah tulisan.

    Terus menulis dan sebarkan apa yang kita rasa dan pikirkan !

    Salam Lebih Dekat Lebih Peduli !!!

    BalasHapus
  2. hehe nanti setelah kajian apapun di sekret Lisuma Gunadarma, boleh tuh untuk diwajibkan membuat resume dari hasil kajian itu melalui blog ;)

    Keep Writing, Keep Action!!
    Lebih dekat Lebih Peduli!! ...AFC, CFC...

    BalasHapus

Thanks you, visitors.