Penelitian baru menunjukkan bahwa berbicara lebih dari satu bahasa bisa menunda terjadinya berbagai jenis demensia. Bahkan, menurut para peneliti, kemampuan bilingual tampaknya lebih penting dari tingkat pendidikan dalam mencegah demensia.
Dalam sebuah studi yang dilakukan di India, para peneliti mempelajari pengaruh kemampuan bilingual dalam menunda terjadinya beberapa jenis demensia, seperti Alzheimer dan Lewy bodies. Hampir 650 orang dengan usia rata-rata 66 tahun diteliti, dan 240 orang diantaranya menderita Alzheimer, bentuk demensia paling umum.
Sebanyak 391 peserta dapat berbicara dua bahasa atau lebih. Para peneliti menemukan bahwa demensia terjadi 4,5 tahun lebih lambat pada mereka yang bisa bicara lebih dari satu bahasa dibandingkan mereka yang hanya bisa satu bahasa. Tingkat pendidikan tidak berpengaruh apa pun pada hasil.