Felani Galih Prabawa

30 Januari 2014

Kiamat Internet: Bergerak Lalu Selamat atau Diam Lalu Kiamat

08.24 Posted by Felani Galih Prabawa , , No comments
Dewasa ini semua hal terkoneksi dengan internet. Mulai dari perdagangan, perbankan, bahkan sistem pemerintahan pun mulai menggunakan teknologi yang melibatkan internet. Ini dilakukan sebagai tanda bahwa Indonesia pun turut serta dalam perkembangan Teknologi Informasi dunia. Internet telah membuat kehidupan semakin mudah da efisien.

Kala bangsa Indonesia baru saja merasakan dampak postif dari internet, terdapat kabar buruk bahwasanya kiamat sedang mengancam keberadaan internet di negeri ini. Alasan utama jelas dikarenakan oleh Kasus IM2 yang sekarang masih saja diperkarakan oleh para pengadil di negeri ini.

Belakangan ini kasus IM2 mungkin terdengar tidak begitu hangat, kalah dengan berita bencana dan tentu saja berita-berita tentang dunia politik yang semakin hari semakin dekat dengan PEMILU 2014. Akan tetapi, kasus ini masih bergulir dipengadilan sana. Pihak pengadil masih saja memperkarakan kasus ini meski telah jelas bahwa IM2 tidak melanggar UU No. 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi. Tentu akan terjadi sebuah kiamat dunia telekomunikasi khususnya internet apabila kasus ini terus digulirkan oleh para pengadil.

29 Januari 2014

Sudut Pandang: Penjajahan Atas Indonesia Masih Berlangsung

01.54 Posted by Felani Galih Prabawa , 2 comments
http://infoindonesia.files.wordpress.com/2013/07/investor-asing.jpghttp://infoindonesia.files.wordpress.com/2013/07/investor-asing.jpghttp://infoindonesia.files.wordpress.com/2013/07/investor-asing.jpghttp://infoindonesia.files.wordpress.com/2013/07/investor-asing.jpg
Setelah 350 tahun berada dalam belenggu penjajahan, akhirnya dunia peperangan yang melelahkan pun berakhir pada 17 Agustus 1945. Penindasan yang sebelumnya terjadi, kini berubah menjadi kemerdekaan yang sangatlah didambakan bangsa ratusan tahun silam. Kala itu, para pahlawan dan pemuda berhasil merebut Indonesia dari tangan-tangan keji sang penjajah. Masa yang melelahkan berakhir manis ketika Ir. Soekarno memproklamirkan naskah proklamasi Indonesia. Sejak saat itu dimulailah Indonesia yang baru tanpa penjajahan dan pertumpahan darah.

Ketika bangsa telah memerdekakan diri dari peperangan, terpilihlah Ir. Ahmad Soekarno sebagai Presiden Pertama Republik Indonesia dan didampingi Oleh Mohammad Hatta sebagai wakilnya. Indonesia pun mulai berbenah dalam berbagai demi menuju Indonesia baru, perubahan dilakukan pada hal-hal mendasar terutama pada sektor ekonomi dan kekayaan Indonesia yang pada saat itu sangatlah berlimpah.

8 Januari 2014

Kisah Seorang Sufi dan Penyair dari Persia: Jalaluddin Rumi

10.41 Posted by Felani Galih Prabawa No comments
Ia berkata, “Siapa itu berada di pintu?”
Aku berkata, “Hamba sahaya Paduka.”
Ia berkata, “Kenapa kau ke mari?”
Aku berkata, “Untuk menyampaikan hormat padamu, Gusti.”
Ia berkata, “Berapa lama kau bisa bertahan?”
Aku berkata, “Sampai ada panggilan.”
Aku pun menyatakan cinta, aku mengambil sumpah
Bahwa demi cinta aku telah kehilangan kekuasaan.
Ia berkata, “Hakim menuntut saksi kalau ada pernyataan.”
Aku berkata, “Air mata adalah saksiku, pucatnya wajahku adalah buktiku.”
Ia berkata, “Saksi tidak sah, matamu juling.”
Aku berkata, “Karena wibawa keadilanmu mataku terbebas dari dosa.”
========================================================================
Syair religius di atas adalah cuplikan dari salah satu puisi karya penyair sufi terbesar dari Persia, Jalaluddin Rumi. Kebesaran Rumi terletak pada kedalaman ilmu dan kemampuan mengungkapkan perasaannya ke dalam bahasa yangindah. Karena kedalaman ilmunya itu, puisi-puisi Rumi juga dikenal mempunyai kedalaman makna. Dua hal itulah –kedalaman makna dan keindahan bahasa– yang menyebabkan puisi-puisi Rumi sulit tertandingi oleh penyair sufi sebelum maupun sesudahnya.